Find

Tuesday, March 29, 2011

Diversifikasi Sebagai Bentuk Manajemen Risiko

(managementfile – Risk) – Setiap investor seharusnya mengenal apa yang disebut diversifikasi. Diversifikasi adalah salah satu metode manajemen risiko dalam berinvestasi. Mengapa investor perlu diversifikasi? Lalu bagaimana cara diversifikasi? Simak jawabannya dalam tulisan berikut.



Risk Return Trade-off
Dalam berinvestasi, tentunya investor mengharapkan return. Namun, dalam investasi Anda dihadapkan pada kenyataan yakni suatu risk-return tradeoff. Jika Anda mau return yang tinggi, tentu risikonya juga tinggi. Demikian pula sebaliknya, jika Anda mau investasi yang aman dan berisiko rendah, maka return juga kecil.

Dalam setiap investasi, pasti mengandung risiko. Baik itu Anda berinvestasi di saham, obligasi, bahkan yang aman seperti deposito sekalipun. Oleh karena itu, Anda jelas tidak dapat menghindari risiko dalam berinvestasi. Namun, Anda masih dapat berusaha untuk mengelola dan meminimalisir risiko, salah satunya dengan cara diversifikasi.

Risiko sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni systematic risk dan unsystematic risk. Pertama, systematic risk atau market risk adalah risiko yang sudah `given` dan `embed` di pasar secara keseluruhan. Risiko ini tidak dapat didiversifikasi. Kedua, unsystematic risk yakni risiko yang dimiliki oleh perusahaan atau industri secara spesifik, sehingga tiap investasi punya risiko yang berbeda. Unsystematic risk inilah yang dapat diminimalisir melalui diversifikasi yang tepat.

Strategi Portfolio Management
Orang sering mengabaikan diversifikasi. Alasannya, diversifikasi memperkecil potensi return mereka. Sehingga mereka memilih untuk memegang satu jenis aset saja, misalnya saham. Hasilnya, tentu saja mereka punya potensi return yang besar. Namun seandainya tiba-tiba kondisi pasar merosot secara signifikan, tentunya mereka juga terekspos terhadap kerugian yang sangat besar.

Bagaimana diversifikasi dapat meminimalisir risiko Anda?
Diversifikasi adalah strategi dalam manajemen portfolio yakni meminimalisir risiko dengan cara mengkombinasikan berbagai inverstasi berbeda yang punya korelasi sekecil mungkin. Jangan lupa bahwa risiko yang dapat kita diversifikasikan disini adalah unsystematic risk.

Sekarang bagaimana Anda dapat melakukan diversifikasi?
Diversifikasi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara.


Pertama, diversifikasi vertikal, yakni mengalokasikan investasi ke berbagai asset class, mulai dari cash, obligasi, properti, saham, dan tipe aset lainnya. Aset-aset ini punya karakteristik yang berbeda, sehingga menciptakan return yang berbeda pula sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Kedua, diversifikasi horizontal, yakni Anda mengalokasikan investasi yang berbeda-beda dalam satu asset class. Disini, Anda berusaha untuk meminimalisir risiko spesifik dari sektor dan perusahaan tertentu, misalnya ketika berinvestasi pada saham.

Diversifikasi, pada prakteknya sulit menghasilkan portfolio optimal, yakni return yang optimal dengan risiko yang rendah. Ini secara teori dapat Anda capai dengan metode efficient frontier, yang menghasilkan kombinasi aset paling efisien. Pada kenyataannya, normalnya diversifikasi akan menghasilkan portfolio dengan komposisi risiko yang lebih rendah dengan return yang moderat. Dengan diversifikasi, Anda tidak hanya memperkecil risiko, melainkan juga menjaga dan meningkatkan investasi Anda dalam jangka panjang.



by Rinella Putri-managementfile

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails